Sabtu, 31 Agustus 2013

Diabetes mellitus


Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin:mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalahkelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
·         defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.[2]
·         defisiensi transporter glukosa.
·         atau keduanya.
Klasifikasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:[2]
1.   Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkanautoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini.
2.   Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
3.   Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.

dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
4.   Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
5.   Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
6.   Not insulin requiring diabetes.
Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa Inggris: insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa Inggris: non insulin-dependent diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum pada International Nomenclature of Diseases pada tahun 1991 dan revisi ke-10 International Classification of Diseases pada tahun 1992.
Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus, MRDM, tidak lagi digunakan oleh karena, walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi beberapa tipe diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe MRDM; Protein-deficient pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD, PDDM, masih dianggap sebagai bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh diabetes mellitus dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan subtipe lain, Fibrocalculous pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan sebagai penyakit pankreas eksokrin pada lintasan fibrocalculous pancreatopathy yang menginduksi diabetes mellitus.
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai tahap dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai diabetes.
Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG, diperkenalkan sebagai simtoma rasio gula darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya, tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosa diabetes

Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosisdan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l).[rujukan?] Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events".[rujukan?] Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi.[rujukan?] Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis.[rujukan?] Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran

Komplikasi

Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.

Ketoasidosis diabetikum[sunting]

Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita tercium seperti bau aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus. Jarang terjadi ketoasidosis.[rujukan?] Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.[rujukan?]

Diagnosis

Tabel: Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl).[34]
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu:
Plasma vena
<110
110 - 199
>200
Darah kapiler
<90
90 - 199
>200
Kadar glukosa darah puasa:
Plasma vena
<110
110 - 125
>126
Darah kapiler
<90
90 - 109
>110

Simtoma klinis

Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
·         poliuria - sering buang air kecil
·         polidipsia - selalu merasa haus
·         polifagia - selalu merasa lapar
·         penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe 1
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
·         gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
·         gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
·         gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron,[34]
·         gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,
dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
·         rentan terhadap infeksi.
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera mendapatkan perawatan.
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
·         poliuria - sering buang air kecil
·         polidipsia - selalu merasa haus
·         polifagia - selalu merasa lapar
·         penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe 1
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
·         gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
·         gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
·         gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron,[34]
·         gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot ulcer, amputasi, charcot joint dan disfungsi seksual,
dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar non-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
·         rentan terhadap infeksi.
Kata diabetes mellitus itu sendiri mengacu pada simtoma yang disebut glikosuria, atau kencing manis, yang terjadi jika penderita tidak segera mendapatkan perawatan.

Penanganan

Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obatdosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.[


Solusi Herbal dengan Meminum Daun Insulin yang dikombinasi dengan Meniran dan Jahe   Phone: 0821 3166 4428

Puasa Sehat Bagi Penyandang Diabetes

Agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar, Anda yang menyandang diabetes perlu mengetahui beberapa hal berikut ini.
Keterbatasan yang dimiliki oleh seorang penyandang diabetes memang mendatangkan sejumlah tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk pada saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tetapi, Anda tak perlu berkecil hati karena berbagai penghalang tersebut dapat diminimalisir dengan menerapkan beberapa langkah di bawah ini:
Sesuai Anjuran Dokter
Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai niat Anda untuk menjalankan ibadah puasa. Dengan demikian, dokter dapat memeriksa kesiapan tubuh Anda dan memberikan saran untuk membantu melancarkan pelaksanaannya. Jika diperlukan, dokter juga kemungkinan akan menyesuaikan jenis dan dosis obat-obatan yang Anda konsumsi selama berpuasa.
Pantau Gula Darah         
Pastikan level gula darah Anda tetap stabil dengan cara memantaunya sebanyak beberapa kali dalam sehari. Ini penting dilakukan khususnya oleh para penyandang diabetes tipe 1 atau penyandang diabetes tipe 2 yang sudah memerlukan suntikan insulin. Tanyakan kepada dokter mengenai jadwal cek gula darah yang perlu Anda lakukan dalam sehari berikut cara mengantisipasi apabila nilainya tidak berada di dalam batas normal.
Cukupi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi adalah ancaman kesehatan yang paling berisiko dialami oleh mereka yang menjalankan ibadah puasa. Karenanya, cukupilah kebutuhan cairan Anda dengan memperbanyak konsumsi air putih, jus buah, kuah sayur, dan lain-lain sepanjang waktu berbuka puasa hingga saat imsak tiba. Kekurangan asupan cairan bisa amat berbahaya bagi penyandang diabetes karena dapat memicu terjadinya trombosis (pengentalan darah) dan penyumbatan aliran darah.
Atur Jadwal Sahur
Manfaatkan semaksimal mungkin waktu yang Anda miliki untuk mengatur “lalu-lintas” asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh. Caranya adalah dengan menyantap hidangan sahur Anda hingga mendekati waktu imsak dan segeralah mengakhiri puasa begitu waktu berbuka tiba. Dengan demikian Anda bisa menekan risiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) selagi berpuasa.
Perhatikan Sinyal Tubuh
Meski berbagai persiapan telah dilakukan, terkadang kondisi tubuh yang tidak memungkinkan membuat Anda terpaksa membatalkan niat berpuasa. Jika demikian yang terjadi, maka tak perlu memaksakan diri. Jangan sekali-kali mengabaikan tanda-tanda hipoglikemia seperti kepala pening, pandangan berkunang-kunang, dan keringat dingin, hanya karena Anda bersikeras ingin tetap berpuasa. Lebih baik Anda memulihkan kondisi tubuh terlebih dahulu dan kembali berpuasa pada hari berikutnya dengan persiapan yang jauh lebih matang.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda pun dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini dengan tubuh lebih sehat dan hati lebih tenang. Selamat berpuasa!
Sumber:
http://www.diabetes.org.uk/upload/Languages/New/English/Fasting-Eng.pdf
http://life.viva.co.id/news/read/425509-kiat-berpuasa-bagi-penderita-diabetes


Daun Insulin Plus
Komposisi :
Daun insulin, Meniran dan Jahe


Phone : 0821 3166 4428

Sabtu, 24 Agustus 2013

ROSELLA PLUS

ROSELLA plus
Serbuk dalam kemasan celup
DINKES RI P-IRT. No 2103404011132-17



Komposisi:
Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabduriffa)
Secang (Caeslapinia sappan)
Jahe (Zingeiber officinale)

Kelopak Bunga Rosella, secara tradisional dipercaya masyarakat dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi kadar kolesterol.


rosella, rosela, teh merah, teh rosella

Rasanya yg asam dan warnanya yang merah merupakan ciri khas tumbuhan ini, kelopak bunga Rosella sangat kaya akan kandungan Vitamin C, bahkan kandungan Vitamin C kelopak bunga Rosella sembilan (9) kali lebih tinggi daripada jeruk dan jambu (Mat Isa, et.al, 1985).
disamping itu kelopak bunga Rosella mengandung Flavanoid dan Antosianin yang berperan sebagai antioksidan kuat.

Rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Konon tanaman ini berasal Afrika dan Timur Tengah. Tanaman perdu ini bisa mencapai 3-5 meter tingginya. Jika sudah dewasa, tanaman ini akan mengelurakan bunga berwarna merah. Bagian bunga dan biji inilah bermanfaat baik untuk kesehatan. Belum lama berselang sempat mencoba membuat teh dari bunga rosella, rasanya berbeda dengan teh pada umumnya. Teh rosella mempunyai warna merah menyala dan rasa yang segar. Menurut DEP.KES.RI.No.SPP.1065/35.15/05, setiap 100 gr rosella mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. kandungan lainya adalah kalsium 486 mg, omega 3, Magnesium, beta karotin serta asam amino esensial seperti lysine dan agrinine. Bunga rosella juga kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan. Tanaman yang berkembang biak dengan biji ini bermanfaat baik untuk kesehatan. Stamina tubuh akan meningkat jika minum the rosella, masuk akal karena di rosella mengandung vitamin C dan mineral esensial yang cukup tinggi. Vitamin C rosella juga dipercaya mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker. Kalsium yang tinggi dapat mencegah keropos tulang. Sedangkan zat-zat tertentu di dalam rosella mampu meremajakan sel tubuh serta melindungi tubuh dari inveksi kuman dan virus. Jika Anda ingin membuat teh rosella, ambil sekitar 3-4 kuntum bunga rosella segar/yang sudah dikeringkan, cuci bersih dan belah dua. Seduh dengan 200 ml air panas, aduk sambil sedikit di tekan-tekan kelopak bunganya hingga air berwarna merah, saring. Tambahkan 1 sdm air jeruk nipis dan 3 sdm madu. Sajikan hangat. Bunga rosella juga dapat dijadikan bahan baku selai, warnanya yang merah menyala, menghasilkan selai yang menyehatkan dan berwarna cantik. Anda memerlukan 250 g kuntum bunga rosella, 1 sdm tepung maizena, air 150 ml, gula pasir 150 g, air jeruk lemon/nipis 3 sdm, 1/4 sdt vanilla pasta dan ¼ sdt garam halus. Cara membuatnya; Blender bunga rosella dengan air dan tepung maizena hingga halus. Angkat. Tuang ke dalam panci, tambahkan gula dan air. Masak hingga mendidih, masukkan jeruk nipis, pasta vanili dan garam. Masak hingga tekstur saus mengental. Angkat. Simpan di dalam stoples kedap udara Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) merupakan jenis tanaman herbal yang sangat berkasiat untuk kesehatan. Kami menyediakan dalam tiga (3) jenis Rosella, yaitu: merah, ungu lokal (anakan dari ungu sudan), ungu cumi (anakan dari ungu mesir). Dari ketiga jenis itu semuanya mengandung vitamin C yang sangat tinggi dan sangat baik untuk menjaga kesehatan dan penyembuhan berbagai macam penyakit.

KHASIAT BUNGA ROSELLA:

1.         Bersifat detoksifikasi (menetralkan racun)
2.         Menurunkan tekanan darah tinggi, teruju kilnis pada manusia (mahadevan, et.al, 2009)
3.         Menurunkan kolesterol dalam darah
4.         Menurunkan kadar gula dalam darah
5.         Melindungi dari infeksi Menghambat tumbuhnya kanker (kemopreventif)
6.         Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh
7.         Memperbaiki metabolisme tubuh
8.         Menyeimbangkan berat badan
9.         Menormalkan kadar asam urat dalam darah
10.       Mampu menstimulir sistem sirkulasi
11.       Memperkuat pembuluh darah Mehaluskan kulit dan mencegah keriput
12.       Mengurangi panas dalam (sariawan)
13.       Melancarkan buang air besar (BAB) Menurunkan tingkat penggumpalan lemak di hati
14.       Mengurangi pusing (migrane) Mengatasi batuk dan sakit tenggorokan
15.       Mencegah penyakit jantung dan stroke
16.       Melangsingkan tubuh Baik untuk PEROKOK karena dapat mengurangi dampak negatif dari NIKOTIN serta dapat membasmi VIRUS TBC dan mengurangi ketergantungan terhadap NARKOBA

17.       Memperlambat MENOPAUSE dan TULANG KEROPOS / PENGAPURAN TULANG, Mencegah PENUAAN DINI Mengandung 18 ASAM AMINO dari 22 jenis yang dibutuhkan tubuh manusia, 2 diantaranya asam esensial (Agrinine dan Lysine) yang berfungsi memacu pertumbuhan syaraf dan hormon, berkhasiat mempertahankan AWET MUDA Sangat baik bagi IBU HAMIL karena mengandung DHA dan OMEGA 3 .

Jika dikonsumsi menjelang melahirkan dapat terhindar dari pendarahan dan Bagi anak-anak bermanfaat mempercepat pertumbuhan otak.

Kombinasi dengan secang dan Jahe dapat menjaga stamina dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Dosis pemakainan :
Untuk pengobatan dosisnya 2 bungkus/hari (pagi dan sore)
Untuk pemeliharaan 1 bungkus/hari

Pesan sekarang!!!


NATURA-Yogyakarta
Produksi oleh: Putra Angkasa Yogyakarta
Phone : 0821 3166 4428

Konsultasi : Miftahul Maarif Bayu R

Phone: 0821 3166 4428
Pin 276cc17a